Di era globalisasi ini kebutuhan masyarakat akan beragam informasi terus meningkat. Media komunikasi terpopuler dan digemari umat manusia di seluruh dunia saat ini adalah televisi. Benda berbentuk kotak dengan kemampuan audiovisual tersebut sejak tahun 1980-an (terutama diperkotaan) telah menggeser popularitas radio yang sebelumnya amat digemari, karena radio hanya memiliki kemampuan audio dan sinyal pemancar yang tidak cukup menggapai beberapa provinsi.
Sampai saat ini televisi telah dapat mengangkat dirinya dengan menghipnotis publik . Semua tidak lain karena televisi mampu menjadikan dirinya sebagai penghibur yang unggul, dan tanpa disadari oleh kita semua, namun justru pabrik-pabrik pembuat televisi dan juga stasiun-stasiun televisi menyadari, bahwa bidang ekonomi-industri-budaya yang dimasukinya adalah seni pertunjukkan, dari sekedar ilmu dan adu teknologi semata.
Kemampuan televisi tidak dapat diwujudkan oleh media sebelumnya, sehingga media televisi menjadi medium pembenaran mendekati kaidah ilmiah telah terjawab melalui medium absurd, dan maya. Sebelumnya orang tidak membayangkan kalau bisa bersahabat dengan medium yang tidak matang ini, tetapi semuanya berubah menjadi kenyataan.
Televisi telah menjadi sahabat baru berjuta-juta manusia di planet bumi ini. Dengan menyajikan berbagai hiburan, pengetahuan, dan kadang juga fitnah serta kebohongan. Talevisi itu mampu mereproduksi sifat dan kemampuan yang ada pada semua manusia lain. Begitu luar biasanya hegemoni televisi, media yang begitu kuat pengaruhnya ironisnya hanya dikendalikan oleh beberapa kelompok kecil pemilik modal besar yang menguasai bisnis tersebut. Maka menjadi kewajibanlembaga pengawas penyiaran (KPI) dan masyarakat untuk selalu mengawasi dan mengontrol acara-acara yang ditayangkan oleh televisi.
Minggu, 13 Maret 2011
Anak dan orang tua Dalam Keluarga
Keluarga dunia ini tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Ketika lahir, kita sudah disambut oleh kasih sayang dan cinta orang tua yang siap berkorban apa saja agar bisa memberi yang terbaik. Masa kecil adalah masa yang paling bahagia, kita bisa belajar banyak hal, selalu mendapat pertolongan, dan menerima segala yang kita butuhkan. Tingkah kita yang sering menjengkelkan dan membuat lelah orang tua, tidak menjadikan kasih sayang mereka berkurang.
Beranjak remaja, ada “dunia” yang kita coba kenal. Ada hakikat hidup yang berusaha kita mengerti. Hal-hal baru seolah tidak pernah habis kita temukan di masa ini. Bimbingan orang tua yang tak pernah putusnya, mencegah kita terseret arus dan jatuh ke jurang kehancuran. Dimasa inilah orang tua sering dikagetkan oleh kemauan keras dan keberanian remaja. Seolah, kita ingin lepas dari pengawasan orang tua, hidup mandiri tanpa membutuhkan uluran tangan mereka.
Sudah fitrahnya jika seorang anak manusia pada akhirnya akan menikah dan membangun keluarga baru. Gerbang pernikahan adalah awal si anak belajar menyelami jiwa orang tua; apa yang dirasakan ibu ketika melahirkan anaknya dan apa yang menjadi beban tanggung jawab sang ayah dalam membimbing keluarganya.
Jika kita percaya bahwa anak adalah:
Penjelajah ulung, pemikir yang imajinatif, pemecah masalah yang kreatif,
Serta mampu melihat keajaiban dan keindahan di alam raya juga lingkungannya,
Maka kita harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk;
Menunjukkan eksistensinya, mengekspresikan diri, berani mengajukan pertanyaan,
Selalu ingin tahu, menguji hipotesis mereka, menemukan sesuatu,
Bekerja sama dengan orang lain, mempertimbangkan pandangan orang lain,
Dan membuat keputusan.
Ya, anak adalah amanah. Lebih dari itu, anak adalah qurrata a’yuun, penyedap mata, dan tentunya penenteram jiwa buat kedua orangtuanya. Menjaganya, tentu kewajiban orang tua.
Ada dua amanah wajib yang telah dilansir dalam hadits Nabi SAW mengenai anak. Pertama, memberikan nama yang baik. Kedua, memberikan pendidikan terbaik.
Mendidik anak merupakan amanah yang tidak sepele. Bagaimana akhirnya karakter anak setelah dewasa nanti, bergantung pada pendidikan yang ditanamkan orang tuanya sejak dini. Menanamkan nilai-nilai aqidah, akhlak dan lainnya, menjadi tanggung jawab orang tua. Membimbingnya memerlukan waktu yang lama. Belum lagi pengaruh dari lingkungan, teman-teman dan perkembangan teknologi yang menuntut tingkat kecermatan lebih tinggi dari orang tua. Tentu saja, pengorbanan yang diberikan orang tua sangat luar biasa; seumur hidupnya mereka tidak pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik.
Bicara tentang pengorbanan orang tua yang tak terbatas, terkadang kondisi ini menyebabkan orang tua lupa diri. Keberhasilan yang diraihnya dalam mendidik anak seolah-olah hasil jerih payahnya sendiri. Anak yang tumbuh dewasa, berhasil memperoleh pendidikan tinggi dan mendapat pekerjaan yang baik, dianggapnya karena jasa orang tua semata. Orang tua terkadang lupa, jika Allah tidak menakdirkan mereka mampu melakukan semua itu, maka mereka tidak akan mendidik anak-anaknya dengan baik. Bagaimanapun berjasanya orang tua, mereka tetap bukan malaikat. Orang tua juga manusia yang tidak lepas dari khilaf dan salah.
Orang tua adalah orang terdekat yang dimiliki anak. Seringkali, orang tua menjanjikan sesuatu pada anaknya, namun ternyata mereka tidak memenuhinya, saat seorang anak menangis orang tua menghiburnya, agar berhenti menangis dengan iming-iming akan diberi mainan ataupun hadiah lainnya. Namun, saat tangisan itu berhenti, janji sang Orang tua pun ikut menghilang tidak pernah terwujud.
Sebagian orang tua merasa tenang jika anaknya berada di rumah dan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan. Akan tetapi sebagian lainnya merasa khawatir karena anak-anaknya selalu sibuk dengan tontonan, tanpa mempedulikan hal lain. Para orang tua yang khawatir ini kemudian memikirkan segala macam cara agar anak-anaknya dapat berkembang secara normal dan dapat mengembangkan bakatnya dengan baik. Apapun mereka tempuh agar anak-anaknya mendapat pendidikan yang maksimal.
Tidak sedikit orang tua yang merasa belum cukup jika anak-anaknya hanya mengenyam pendidikan formal. Mereka memilih beberapa sekolah tambahan untuk mengembangkan kemampuan atau menambah jam belajarnya. Bahkan, saat ini sebagian orang tua memilih menyekolahkan anak-anaknya sejak usia 6 bulan. Usaha mereka untuk mengenalkan anak-anak pada dunia pendidikan perlu diacungi jempol. Tidak hanya pengorbanan tenaga, mereka pun terkadang tidak memperdulikan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Setiap anak itu unik. Masing-masing dari mereka memiliki kebutuhan, tantangan, dan permasalahan yang berlainan. Mereka juga mempunyai potensi dan bakat yang berbeda. Seorang anak tentunya membutuhkan panutan.
Seorang ayah adalah inspirator keluarga yang memberikan ilham keteladanan. Dalam posisinya, seorang ayah dituntut untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam segala aktivitas. Baik di lingkungan internal maupun eksternal keluarga. Dedikasi dan kredibilitas yang dibentuk, hendaknya membawa pribadi seorang ayah kepada ciri-ciri sebagai panutan ideal. Supaya kata-katanya didengar, akhlak pribadinya yang mudah ditiru, dan penyikapannya terhadap aneka permasalahan hidup menjadi sumber inspirasi bagi anggota keluarga lainnya.
Beranjak remaja, ada “dunia” yang kita coba kenal. Ada hakikat hidup yang berusaha kita mengerti. Hal-hal baru seolah tidak pernah habis kita temukan di masa ini. Bimbingan orang tua yang tak pernah putusnya, mencegah kita terseret arus dan jatuh ke jurang kehancuran. Dimasa inilah orang tua sering dikagetkan oleh kemauan keras dan keberanian remaja. Seolah, kita ingin lepas dari pengawasan orang tua, hidup mandiri tanpa membutuhkan uluran tangan mereka.
Sudah fitrahnya jika seorang anak manusia pada akhirnya akan menikah dan membangun keluarga baru. Gerbang pernikahan adalah awal si anak belajar menyelami jiwa orang tua; apa yang dirasakan ibu ketika melahirkan anaknya dan apa yang menjadi beban tanggung jawab sang ayah dalam membimbing keluarganya.
Jika kita percaya bahwa anak adalah:
Penjelajah ulung, pemikir yang imajinatif, pemecah masalah yang kreatif,
Serta mampu melihat keajaiban dan keindahan di alam raya juga lingkungannya,
Maka kita harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk;
Menunjukkan eksistensinya, mengekspresikan diri, berani mengajukan pertanyaan,
Selalu ingin tahu, menguji hipotesis mereka, menemukan sesuatu,
Bekerja sama dengan orang lain, mempertimbangkan pandangan orang lain,
Dan membuat keputusan.
Ya, anak adalah amanah. Lebih dari itu, anak adalah qurrata a’yuun, penyedap mata, dan tentunya penenteram jiwa buat kedua orangtuanya. Menjaganya, tentu kewajiban orang tua.
Ada dua amanah wajib yang telah dilansir dalam hadits Nabi SAW mengenai anak. Pertama, memberikan nama yang baik. Kedua, memberikan pendidikan terbaik.
Mendidik anak merupakan amanah yang tidak sepele. Bagaimana akhirnya karakter anak setelah dewasa nanti, bergantung pada pendidikan yang ditanamkan orang tuanya sejak dini. Menanamkan nilai-nilai aqidah, akhlak dan lainnya, menjadi tanggung jawab orang tua. Membimbingnya memerlukan waktu yang lama. Belum lagi pengaruh dari lingkungan, teman-teman dan perkembangan teknologi yang menuntut tingkat kecermatan lebih tinggi dari orang tua. Tentu saja, pengorbanan yang diberikan orang tua sangat luar biasa; seumur hidupnya mereka tidak pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik.
Bicara tentang pengorbanan orang tua yang tak terbatas, terkadang kondisi ini menyebabkan orang tua lupa diri. Keberhasilan yang diraihnya dalam mendidik anak seolah-olah hasil jerih payahnya sendiri. Anak yang tumbuh dewasa, berhasil memperoleh pendidikan tinggi dan mendapat pekerjaan yang baik, dianggapnya karena jasa orang tua semata. Orang tua terkadang lupa, jika Allah tidak menakdirkan mereka mampu melakukan semua itu, maka mereka tidak akan mendidik anak-anaknya dengan baik. Bagaimanapun berjasanya orang tua, mereka tetap bukan malaikat. Orang tua juga manusia yang tidak lepas dari khilaf dan salah.
Orang tua adalah orang terdekat yang dimiliki anak. Seringkali, orang tua menjanjikan sesuatu pada anaknya, namun ternyata mereka tidak memenuhinya, saat seorang anak menangis orang tua menghiburnya, agar berhenti menangis dengan iming-iming akan diberi mainan ataupun hadiah lainnya. Namun, saat tangisan itu berhenti, janji sang Orang tua pun ikut menghilang tidak pernah terwujud.
Sebagian orang tua merasa tenang jika anaknya berada di rumah dan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan. Akan tetapi sebagian lainnya merasa khawatir karena anak-anaknya selalu sibuk dengan tontonan, tanpa mempedulikan hal lain. Para orang tua yang khawatir ini kemudian memikirkan segala macam cara agar anak-anaknya dapat berkembang secara normal dan dapat mengembangkan bakatnya dengan baik. Apapun mereka tempuh agar anak-anaknya mendapat pendidikan yang maksimal.
Tidak sedikit orang tua yang merasa belum cukup jika anak-anaknya hanya mengenyam pendidikan formal. Mereka memilih beberapa sekolah tambahan untuk mengembangkan kemampuan atau menambah jam belajarnya. Bahkan, saat ini sebagian orang tua memilih menyekolahkan anak-anaknya sejak usia 6 bulan. Usaha mereka untuk mengenalkan anak-anak pada dunia pendidikan perlu diacungi jempol. Tidak hanya pengorbanan tenaga, mereka pun terkadang tidak memperdulikan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Setiap anak itu unik. Masing-masing dari mereka memiliki kebutuhan, tantangan, dan permasalahan yang berlainan. Mereka juga mempunyai potensi dan bakat yang berbeda. Seorang anak tentunya membutuhkan panutan.
Seorang ayah adalah inspirator keluarga yang memberikan ilham keteladanan. Dalam posisinya, seorang ayah dituntut untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam segala aktivitas. Baik di lingkungan internal maupun eksternal keluarga. Dedikasi dan kredibilitas yang dibentuk, hendaknya membawa pribadi seorang ayah kepada ciri-ciri sebagai panutan ideal. Supaya kata-katanya didengar, akhlak pribadinya yang mudah ditiru, dan penyikapannya terhadap aneka permasalahan hidup menjadi sumber inspirasi bagi anggota keluarga lainnya.
Ayahku
Memahami Hidup, teras berat di saat ketika kita kehilangan seorang figur keluarga yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan di tengah keluarga kita yang telah meninggal dunia, Mungkin berat terasa ketika kita tak ikhlas mengikhlaskan kepergian beliau.
Memahami kisah seorang figur ayah, untukku ayahku begitu hebat, Berjuta kenangan manis serta tauladan yang patut di contohkan yang ditinggalkan dan mengisi lubuk hati kami yang dalam. Untukku beliau merupakan sosok pribadi yang mudah bergaul kepada siapa saja dari berbagai lapisan. Beliau pemberi contoh dan suri tauladan serta pelita hati untuk anak – anak dan keluarga. Untukku beliau juga seorang Muslim yang sabar,tabah dan ikhlas dalam hakikat Iman.
Beliau kini telah di panggil unutk menghadap Sang Chalik di saat diuji ke imananya dan ikhlas menerima cobaan dari Allah dengan tabah. Dengan hati yang ikhlas kami melepaskan kepergianya ya Allah semata - mata karena mengharap pahalamu dan kami tidak ragu karena Engkau Maha Adil, Maha Pengampun, Maha Pengasih, dalam menempatkan almarhum di tempat yang Mulia di sisimu.
Sebagai manusia pada masa hidupnya kadang beliaujuga tidak luput dari berbagai kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tapi itu hanya kekurangan dari beliau.
Memahami kisah seorang figur ayah, untukku ayahku begitu hebat, Berjuta kenangan manis serta tauladan yang patut di contohkan yang ditinggalkan dan mengisi lubuk hati kami yang dalam. Untukku beliau merupakan sosok pribadi yang mudah bergaul kepada siapa saja dari berbagai lapisan. Beliau pemberi contoh dan suri tauladan serta pelita hati untuk anak – anak dan keluarga. Untukku beliau juga seorang Muslim yang sabar,tabah dan ikhlas dalam hakikat Iman.
Beliau kini telah di panggil unutk menghadap Sang Chalik di saat diuji ke imananya dan ikhlas menerima cobaan dari Allah dengan tabah. Dengan hati yang ikhlas kami melepaskan kepergianya ya Allah semata - mata karena mengharap pahalamu dan kami tidak ragu karena Engkau Maha Adil, Maha Pengampun, Maha Pengasih, dalam menempatkan almarhum di tempat yang Mulia di sisimu.
Sebagai manusia pada masa hidupnya kadang beliaujuga tidak luput dari berbagai kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tapi itu hanya kekurangan dari beliau.
SEDIHNYA KASUS DI NEGARA INI.
Banyak kasus yang terjadi Negara ini yang belum terungkap. Banyak kasus yang masih ditutupi oleh para penguasa yang mempunyai jabatan tinggi, disuatu pemerintahan atau instansi perusahaan. Sebenarnya ada apa ni negara ini??.
Banyak contoh kasus yang nyata yang terjadi di Negara ini, banyak juga contoh ketidakadilan di Negara ini. Kita ambil saja contoh gayus dengan contoh seorang nenek yang mengambil sebuah kakao. Gayus memiliki perlindungan yang kuat dan sangat nyata siapa yamg membantunya, hukumannya pun sangat ringan yang tidak sebanding dengan apa yang dia lakukan bahkan merugikan Negara cukup besar. Sedangkan kasus yang satu ini adalah seseorang nenek yang mengambil kakao di suatu kebun yang diberita disebutkan bahwa kako itu sudah jatuh ke tanah dan nenek tersebut sudah meminta izin pada pemilik kebun untuk mengambilnya, namun apa yang dilakukan pemilik itu, ia melaporkan nenek tersebut ke polisi dan langsung di sidangkan dan mendapat hukuman yang cukup sedih, untuk seseorang nenek.
Sudah adakah keadilan di Negara kita ini… dan sudah cukupkah kesejahteraan di Negara ini… banyak orang yang bilang pasti belum ada itu semua.
Sangat sedih dan memilikan hukum yang ada di Negara kita ini, semoga kejadian ini ada akhirnya. Amien dan Negara kita menjadi Negara yang punya kejujuran dan bernilai kearifan.
Banyak contoh kasus yang nyata yang terjadi di Negara ini, banyak juga contoh ketidakadilan di Negara ini. Kita ambil saja contoh gayus dengan contoh seorang nenek yang mengambil sebuah kakao. Gayus memiliki perlindungan yang kuat dan sangat nyata siapa yamg membantunya, hukumannya pun sangat ringan yang tidak sebanding dengan apa yang dia lakukan bahkan merugikan Negara cukup besar. Sedangkan kasus yang satu ini adalah seseorang nenek yang mengambil kakao di suatu kebun yang diberita disebutkan bahwa kako itu sudah jatuh ke tanah dan nenek tersebut sudah meminta izin pada pemilik kebun untuk mengambilnya, namun apa yang dilakukan pemilik itu, ia melaporkan nenek tersebut ke polisi dan langsung di sidangkan dan mendapat hukuman yang cukup sedih, untuk seseorang nenek.
Sudah adakah keadilan di Negara kita ini… dan sudah cukupkah kesejahteraan di Negara ini… banyak orang yang bilang pasti belum ada itu semua.
Sangat sedih dan memilikan hukum yang ada di Negara kita ini, semoga kejadian ini ada akhirnya. Amien dan Negara kita menjadi Negara yang punya kejujuran dan bernilai kearifan.
KEHIDUPAN KOTA JAKARTA
Banyak orang yang hidup bahkan tinggal dikota ini, yaitu Jakarta. Tempat orang ,mencari pekerjaan bahkan kelangsungan hidup mereka. Kota Jakarta banyak di idolakan oleh para perantau mereka berpikir hidup di Jakarta akan sejahtera. Mereka juga berpikir Jakarta adalah tempat orang mencari jati diri.
Banyak juga orang bilang Kota Jakarta itu adalah salah satu kota besar di Indoesia.Banyak yang bilang Jakarta kota indah apa lagi di malam hari. Dan banyak juga orang yang bilang Kota Jakarta adalah kota yang sudah tak indah lagi, karena sudah banyak permasalahannya. Diantaranya macet yang sudah tak dapat dihindarkan di seluruh bagian kota ini, banjir yang sangat merugikan karena juga dapat membuat kemacetanan cukup panjang. Ketika permasalahan itu datang orang yang berkendara seperti orang stress.
Menurutku Jakarta memeng kota indah, kota dimana orang menggantungkan hidup mereka. Namun kita juga tidak boleh berpikir seperti itu lagi. Karena kalau aku boleh berpendapat kota yang kita Idolakan ini semakin kejam untuk penduduknya. Kalau boleh dibilang hidup di Jakarta ini bisa dibilang yang Kaya akan terus dan tetap Kaya punya rumah mewah, sedangkan yang hidup miskin akan tetap miskin, dam mereka tinggal pemukiman yang kumuh. Menurutku ini adalah kenyataan yang ada di Jakarta sekarang ini. Semua kekurangan yang ada dijakarta harus lah dirubah dari segi operasional dan kehidupan financial pendudukan dan kita harus juga berkerja sama dengan pemerintah. Tidak bias kita harus terus menyalahkan pemerintah kalau didiri kita tidak ada kesedaran untuk merubah menjadi yang lebih baik. Jadi kita harus kompak dengan pemerintah berkerjasama untuk merubah menjadi yang lebih baik demi terciptanya kota yang indah dan di senangi banyak orang lagi.
Banyak juga orang bilang Kota Jakarta itu adalah salah satu kota besar di Indoesia.Banyak yang bilang Jakarta kota indah apa lagi di malam hari. Dan banyak juga orang yang bilang Kota Jakarta adalah kota yang sudah tak indah lagi, karena sudah banyak permasalahannya. Diantaranya macet yang sudah tak dapat dihindarkan di seluruh bagian kota ini, banjir yang sangat merugikan karena juga dapat membuat kemacetanan cukup panjang. Ketika permasalahan itu datang orang yang berkendara seperti orang stress.
Menurutku Jakarta memeng kota indah, kota dimana orang menggantungkan hidup mereka. Namun kita juga tidak boleh berpikir seperti itu lagi. Karena kalau aku boleh berpendapat kota yang kita Idolakan ini semakin kejam untuk penduduknya. Kalau boleh dibilang hidup di Jakarta ini bisa dibilang yang Kaya akan terus dan tetap Kaya punya rumah mewah, sedangkan yang hidup miskin akan tetap miskin, dam mereka tinggal pemukiman yang kumuh. Menurutku ini adalah kenyataan yang ada di Jakarta sekarang ini. Semua kekurangan yang ada dijakarta harus lah dirubah dari segi operasional dan kehidupan financial pendudukan dan kita harus juga berkerja sama dengan pemerintah. Tidak bias kita harus terus menyalahkan pemerintah kalau didiri kita tidak ada kesedaran untuk merubah menjadi yang lebih baik. Jadi kita harus kompak dengan pemerintah berkerjasama untuk merubah menjadi yang lebih baik demi terciptanya kota yang indah dan di senangi banyak orang lagi.
TSUNAMI DI NEGARA JAPAN
Baru- baru ini ada kabar yang sangat mengejutkan di Negara Japan. Negara ini mendapat musibah yang cukup memilukan hati, yaitu tsunami yang berskala 8,9 ritcher. Seluruh kota di Japan terkena gempanya. Banyak korban jiwa yang belum diketahui jumlahnya. Negara tetangga pun ikut merasakan gempanya, seperti Indonesia. Yang terkena didaerah Kalimantan, Sulawesi.
Menurut berita. Sepanjang bencana di asia, bencana tsunami yang di Japan ini adalah bencana yang sangat dahsyat. banyak didaerah yang terkena bencana ini terputus komunikasi dan adanya gangguan pada listrik. Sebagian kota Japan kini menjadi kota mati dan gelap. Banyak WNI yang tinggal di Japan yang ikut juga merasakan bencana ini. Dan banyak juga pihak keluarga yang mengkhawatirkan keluarga mereka yang tinggal disana. Namun pihak KBRI kita juga ikt membantu untuk mengetahui kabar WNI yang ada disana. Perekonomian Japan juga belum terkontrol banyak kerugian yang mereka hadapi karena bencana ini. Marilah kita berdoa untuk Japan semoga mereka bias sabar dalam menghadapi cobaan ini dan harus tetap semangat.
Menurut berita. Sepanjang bencana di asia, bencana tsunami yang di Japan ini adalah bencana yang sangat dahsyat. banyak didaerah yang terkena bencana ini terputus komunikasi dan adanya gangguan pada listrik. Sebagian kota Japan kini menjadi kota mati dan gelap. Banyak WNI yang tinggal di Japan yang ikut juga merasakan bencana ini. Dan banyak juga pihak keluarga yang mengkhawatirkan keluarga mereka yang tinggal disana. Namun pihak KBRI kita juga ikt membantu untuk mengetahui kabar WNI yang ada disana. Perekonomian Japan juga belum terkontrol banyak kerugian yang mereka hadapi karena bencana ini. Marilah kita berdoa untuk Japan semoga mereka bias sabar dalam menghadapi cobaan ini dan harus tetap semangat.
Kehidupan
Sebuah makna Kehidupan akan rusak dan sirna, ketika makna Hidup yang kita lalui dan ada di hati kita hidup kita sia-siakan, kehidupan kita tak bisa merubah sifat Hidup ketika kita menyakiti Hidup.
Jika kau sadari, hanya Kehidupan yang kita punya dan kita lalui hidup kita ini, walau kita telah banyak memiliki Kehidupan, tapi kenapa kita sering membuat hidup kita selalu kurang bahkan kita sering membuat Hidup kita hancur. Tapi jangan kau sesali, karena ini hanya hiasan hidup semata dan sementara. Untuk dan atas nama Kehidupan, pahamilah Hidup kita, Karena Hidupseperti hidup yang jauh lebih sulit ketika kita hidup dengan istimewa dan hidup tenang. Dan Hidup pun akan selalu berubah.
Jika kau sadari, hanya Kehidupan yang kita punya dan kita lalui hidup kita ini, walau kita telah banyak memiliki Kehidupan, tapi kenapa kita sering membuat hidup kita selalu kurang bahkan kita sering membuat Hidup kita hancur. Tapi jangan kau sesali, karena ini hanya hiasan hidup semata dan sementara. Untuk dan atas nama Kehidupan, pahamilah Hidup kita, Karena Hidupseperti hidup yang jauh lebih sulit ketika kita hidup dengan istimewa dan hidup tenang. Dan Hidup pun akan selalu berubah.
Langganan:
Postingan (Atom)