Minggu, 13 Maret 2011

Televisi

Di era globalisasi ini kebutuhan masyarakat akan beragam informasi terus meningkat. Media komunikasi terpopuler dan digemari umat manusia di seluruh dunia saat ini adalah televisi. Benda berbentuk kotak dengan kemampuan audiovisual tersebut sejak tahun 1980-an (terutama diperkotaan) telah menggeser popularitas radio yang sebelumnya amat digemari, karena radio hanya memiliki kemampuan audio dan sinyal pemancar yang tidak cukup menggapai beberapa provinsi.
Sampai saat ini televisi telah dapat mengangkat dirinya dengan menghipnotis publik . Semua tidak lain karena televisi mampu menjadikan dirinya sebagai penghibur yang unggul, dan tanpa disadari oleh kita semua, namun justru pabrik-pabrik pembuat televisi dan juga stasiun-stasiun televisi menyadari, bahwa bidang ekonomi-industri-budaya yang dimasukinya adalah seni pertunjukkan, dari sekedar ilmu dan adu teknologi semata.
Kemampuan televisi tidak dapat diwujudkan oleh media sebelumnya, sehingga media televisi menjadi medium pembenaran mendekati kaidah ilmiah telah terjawab melalui medium absurd, dan maya. Sebelumnya orang tidak membayangkan kalau bisa bersahabat dengan medium yang tidak matang ini, tetapi semuanya berubah menjadi kenyataan.
Televisi telah menjadi sahabat baru berjuta-juta manusia di planet bumi ini. Dengan menyajikan berbagai hiburan, pengetahuan, dan kadang juga fitnah serta kebohongan. Talevisi itu mampu mereproduksi sifat dan kemampuan yang ada pada semua manusia lain. Begitu luar biasanya hegemoni televisi, media yang begitu kuat pengaruhnya ironisnya hanya dikendalikan oleh beberapa kelompok kecil pemilik modal besar yang menguasai bisnis tersebut. Maka menjadi kewajibanlembaga pengawas penyiaran (KPI) dan masyarakat untuk selalu mengawasi dan mengontrol acara-acara yang ditayangkan oleh televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar